HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN FRAKTUR DI RUANGAN RAWAT INAP RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO
Abstrak
Fraktur, atau disebut dengan tulang patah adalah rincian kontinuitas tulang atau jaringan tulang rawan yang disebabkan oleh kekerasan. Pasien patah tulang rata akan menghadapi operasi yang dapat membuat pasien mengalami kecemasan. Hal ini karena takut sakit dan takut operasi gagal. Terapi komunikasi memberikan pemahaman antara perawat dan pasien dengan tujuan membantu pasien mengklarifikasi dan mengurangi beban pikiran dan diharapkan untuk menghilangkan kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk menentukan hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien patah tulang di ruang rawat inap RSU GMIM pancaran kasih Manado. Penelitian ini menggunakan analitis deskriptif menggunakan Cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 responden dengan teknik sampling yang menggunakan total sampling sebanyak 30 responden. Data diperoleh dengan mengisi kuesioner melalui wawancara langsung dengan responden dan analisis data menggunakan tes Chi squre menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 13 responden (43,3%) memiliki terapi komunikasi dalam kategori yang baik, dan pasien rata. di ruang rawat inap RSU GMIM pancaran kasih Manado (p-0005). Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat pasien di ruang rawat inap RSU GMIM pancaran kasih Manado. disarankan kepada pekerja kesehatan yang bekerja di rumah sakit GMIM pancaran kasih Manado untuk lebih meningkatkan program komunikasi, informasi dan pendidikan (IEC) terutama dalam memberikan perawatan pada pasien patah tulang.