PERBANDINGAN PEMBERIAN KOMPRES DINGIN DAN HANGAT TERHADAP NYERI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS TERTUTUP DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS BHAYANGKARA TK III MANADO

Penulis

  • Olvin Kristin Manengke Universitas Pembangunan Indonesia
  • Stefanus Timah Universitas Pembangunan Indonesia
  • Nathalia Merry Kohdong

Abstrak

Kompres dingin dalam praktek klinik keperawatan digunakan untuk mengurangi nyeri dan edema, karena akan mengurangi aliran darah ke suatu bagian sehingga dapat mengurangi perdarahan. Kompres hangat juga dapat meningkatkan elastisitas otot dengan jalan vasodilatasi dan meningkatnya aliran darah sehingga mengurangi kekakuan otot yang menjadikan proses penyembuhan cepat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan desain one group pre test-post test. Dari hasil uji stastistik menggunakan uji man whitney diperoleh bahwa nilai p value pada kompres hangat 0.000 dan kompres dingin 0.000, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada kompres hangat dan kompres dingin terhadap tingkat nyeri. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian kompres dingin (es batu) lebih efektif dari kompres hangat dalam penanganan nyeri terhadap pasien fraktur ekstremitas tertutup di instalasi gawat darurat Rs.Bhayangkara Tk III Manado.

Unduhan

Diterbitkan

2019-08-29

Cara Mengutip

Manengke, O. K., Timah, S., & Kohdong, N. M. (2019). PERBANDINGAN PEMBERIAN KOMPRES DINGIN DAN HANGAT TERHADAP NYERI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS TERTUTUP DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS BHAYANGKARA TK III MANADO. Journal Of Community & Emergency, 7(2), 244–254. Diambil dari https://www.ejournal.unpi.ac.id/index.php/JOCE/article/view/222