HUBUNGAN PERAWATAN LUKA PERINEUM DENGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA PADA IBU NIFAS DI RS BUDI SETIA LANGOWAN KABUPATEN MINAHA

Abstrak

Persalinan merupakan sesuatu hal yang dialami oleh seorang wanita dan terjadi secara fisiologis. Berdasarkan Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2018, menunjuk kanjumlah AKI sebesar 206/100.000 kelahiran hidup, dan mengalami penurunan dibanding tahun 2017sebesar 268/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Sulawesi Utara, 2014). Setiap ibu yang telah menjalani proses persalinan dengan mendapatkan luka perineum akan merasakan nyeri. Ibu bersalin dengan luka perineum akan mengalami nyeri dan ketidaknyamanan (Rohmin, 2017). Dampak terjadinya ruptur perineum pada ibu antara lain terjadinya infeksi nifas bila berasal dari perlukan jalan lahir tempat yang mudah berkembangnyakuman. Teranalisis Hubungan perawatan luka perineum dengan proses penyembuhan luka pada ibu nifas di RS Budi Setia Langowan Kabupaten Minahasa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu Post Partum di Rumah Sakit Budi Setia Langowan dengan sampel berjumlah 30 responden. Data dianalisis meggunakan uji statistik chi square dengan tingkat kemaknaan (α=0,05). Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,004 lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima sehingga ada Perawatan Luka Perineum dengan Proses Penyembuhan Luka Pada Ibu Nifas di Rumah Sakit Budi Setia Langowan. Pada penelitian ini odds ratio 16,875 yang artinya ibu nifas yang melakukan perawatan luka baik berpeluang 16 kali untuk proses penyembuhan luka yang normal. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu Perawatan luka perineum pada Ibu Nifas di RS Budi Setia Langowan Kabupaten Minahasa Sebagian besar pada kategori kurang baik. Proses penyembuhan luka pada Ibu Nifas di RS Budi Setia Langowan Sebagian besar lambat. Ada hubungan perawatan luka perineum dengan proses penyembuhan luka pada ibu nifas di RS Budi Setia Langowan Kabupaten Minahasa.